Majalengka, 21 April 2025 — Tiga institusi strategis Indonesia yaitu PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenasmenandatangani dua perjanjian penting untuk pengembangan Sustainable Aerospace Park Kertajati, Senin (21/04) di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka.
Penandatanganan Perjanjian Induk (Head of Agreement/HoA) dilakukan oleh Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), bersama dengan Plt. DirekturUtama BIJB, Muhamad Singgih. HoA ini menjadi dasar kerja sama strategis dalampengembangan dan pengelolaan Aerospace Park Kertajati yang akan dilakukanmelalui skema Joint Operation (KSO).
Selanjutnya, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara tiga pihak yang diwakilkan oleh Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas, Teni Widuriyanti, Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi, dan Plt. Direktur Utama BIJB, Muhamad Singgih. MoU ini memperkuatkomitmen untuk menjadikan Kertajati sebagai pusat industri kedirgantaraan nasionalyang terintegrasi dan berkelanjutan.
Kedua seremoni penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh para pemangkukepentingan tingkat nasional dan daerah, yaitu Menteri Koordinator BidangInfrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, dan Bupati Majalengka, Eman Suherman.
GMF sebagai anchor tenant akan membangun fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) serta selain itu juga bertanggung jawab sebagai pengelolakawasan. Sementara itu, BIJB akan menyediakan lahan dan infrastruktur, sertamemastikan pemenuhan perizinan. Bappenas memainkan peran penting dalamsinkronisasi kebijakan nasional, penguatan konektivitas, serta percepatanpengusulan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Andi Fahrurrozi, Direktur Utama GMF, menyampaikan, “Pembangunan Sustainable Aerospace Park Kertajati merupakan bagian dari strategi besar GMF untukmemperluas kapabilitas MRO nasional dan menghadirkan ekosistem industri aviasiyang mandiri, terintegrasi, dan kompetitif secara global. Kami yakin Kertajati dapatmenjadi pusat gravitasi baru dalam industri dirgantara Indonesia, menarik lebihbanyak investasi, membuka lapangan kerja, dan mengurangi ketergantunganterhadap layanan luar negeri.”
Muhamad Singgih, Plt. Direktur Utama BIJB, turut menyampaikan harapannya, “Dengan kerja sama dengan GMF, BIJB berharap semoga keramaian dan aktivitasKertajati akan semakin meningkat, bukan hanya dalam pelayanan maskapai dan penumpang tapi juga menjadi tahap awal untuk berkembangnya Kertajati sebagaipusat perawatan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang beserta ekosistemnya.” tutur Muhamad Singgih.
Lingkup kerja sama mencakup penyusunan masterplan, pengembangan model bisnis dan pembiayaan inovatif, pemberian insentif fiskal/non-fiskal, sertapenyediaan fasilitas pendukung seperti pusat pelatihan, manufaktur komponenpesawat, hingga pergudangan modern.
Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam mendorong kemandirian industridirgantara nasional dan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri penerbangan.
“Kami percaya bahwa sinergi ini bukan hanya membangun kawasan industri, tapijuga meletakkan fondasi bagi masa depan industri aviasi nasional. GMF berkomitmen untuk memastikan setiap langkah ke depan dilakukan dengan standartinggi, penuh inovasi, dan membawa manfaat nyata bagi bangsa,” tutup Andi Fahrurrozi.